Sabtu, 08 Januari 2011

JAWA TIMUR DAERAH RAWAN BENCANA


PONOROGO - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Syaifullah Yusuf mengatakan, berdasarkan letak geografisnya, Provinsi Jatim merupakan daerah rawan bencana, seperti tsunami karena berdekatan langsung dengan Samudera Hindia, gunung meletus karena ada tujuh gunung aktif serta kondisi cuaca tak menentu bisa menyebabkan banjir bandang dan longsor di berbagai daerah.
Menurutnya, Jatim saat ini sedang banyak mengalami bencana mulai dari Gunung Bromo, puting beliung di Lamongan, hingga longsor di beberapa daerah di wilayah selatan, banjir disejumlah wilayah kabupaten seperti Sampang dan Probolinggo.
“Dengan adanya bencana itu, yang dapat dilakukan adalah memperkecil risiko bencana dengan membuat skenario penanganan bencana jika itu terjadi sewaktu-waktu,” ujarnya.
Berdasarkan data Satlak Penanggulangan Bencana, terdapat tujuh kecamatan di Kabupaten Jember yang berada di sepanjang pesisir pantai selatan juga gempa yang berpotensi terjadinya gelombang tsunami. Daerah itu diantaranya Kecamatan Tempurejo, Ambulu, Wuluhan, Puger, Gumukmas, Kencong, dan Jombang.
Seperti diketahui, pada 4 Januari lalu, Jember juga diguncang gempa bumi berkekuatan 5,0 skala Richter (SR). Namun gempa yang berpusat di 258 kilometer Barat Daya Kabupaten Jember ini tidak berpotensi tsunami.
Bencana lain yakni tanah longsor terjadi di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung Ponorogo. Akibat tanah longsor disertai batu itu akses utama antara Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan sempat tertutup batu dan batang pohon yang juga berukuran besar.
Di Trenggalek longsor juga terjadi di Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu. Dari longsor itu, jalur transportasi antara Ponorogo dan Trenggalek terputus.
Longsor juga kembali terjadi di Pacitan di empat kecamatan, yakni Nawangan, Tulakan, Bandar, dan Kecamatan Kota Pacitan. Di Desa Sambong, Kecamatan Kota Pacitan longsor yang terjadi mengakibatkan sejumlah rumah porak poranda diterjang material longsor. Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Semanten. Selain menghantam rumah warga, longsor merusak sebuah bangungan taman kanak-kanak. Beruntung longsor tak sampai merenggut korban nyawa.
Dengan melihat masih besarnya potensi bencana di Jatim, Syaifullah mengimbau pada warga Jatim agar lebih peduli terhadap lingkungan. Salah satunya adalah dengan menanam pohon.
“Jika Anda menebang satu pohon, maka idealnya harus kembali menanam dua pohon. Itu untuk menciptakan keseimbangan alam. Jika tidak, kita akan terus menuai bencana,” ujarya.
Sementara itu, musibah banjir bandang yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo mendapatkan perhatian Bupati Hasan Aminuddin yang meninjau langsung beberapa lokasi yang terkena dampak paling parah akbibat banjir.
Yang dikunjungi adalah Dusun Krajan Desa Wringinanom Kecamatan Kuripan. Tempat ini adalah yang terparah terkena dampak banjir. Tercatat 26 rumah rusak parah, 44 rumah dan 3 musholla rusak ringan disapu banjir.
Selain itu 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing juga menjadi korban. Tak ada korban jiwa pada kejadian ini sebab warga sudah mendapatkan peringatan terlebih dahulu untuk segera menyingkir dan menyelamatkan diri.
Dusun Dawuhan Desa Patalan Kecamatan Wonomerto juga cukup parah terkena dampak banjir bandang. Tercatat 20 rumah rusak berat, 2 sepeda motor dan beberapa hewan ternak hanyut terbawa air.
Di Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih banjir mengakibatkan robohnya pagar SDN Pesisir. Bupati Hasan mengatakan akan segera memberikan bantuan kepada para korban dan menginstruksikan kepada satuan kerja terkait untuk segera berkoordinasi dan bertindak memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat banjir.
“Prioritas pertama adalah menyelamatkan dan mengurus manusianya dahulu, baru kemudian yang lain. Bagaimana agar warga disini dapat terpenuhi kebutuhan makannya,” kata Hasan.
Menurut Bupati, banjir memang rutin terjadi setiap tahun namun kali ini adalah yang terparah. Kemungkinan ini juga imbas dari erupsi Gunung Bromo. (T.ww/rm/KOMINFO/MUH NURCHOLIS)

Tidak ada komentar: