Sabtu, 08 Januari 2011

Polisi Buru Ojek yang Rampok Pendatang Asal Ponorogo

PONOROGO – Kepolisian tidak tinggal diam  terhadap aksi tukang ojek yang merampok penumpangnya.  Unit Buru Sergap  (Buser)  Reskrim Polsek Balikpapan Utara  memburu pelaku yang nekat merampok serta menganiaya Syamsul Arifin (23) perantau asal Dukuh Jati Ponorogo Jawa Timur itu.
Sumber kepolisian mengatakan, polisi menelusuri jejak pelaku berdasarkan keterangan korban yang mengenal pelaku dari jenis motornya. Motor tersebut diketahui adalah jenis Honda GL Pro.
“Kita telah upayakan untuk segera mengungkap siapa pelaku,” kata Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Andrias Susanto kepada  Balikpapan Pos,  Kamis (6/1) kemarin .
Korban perampokan sampai  kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (RSKD) ruang Plamboyan C. Korban mengalami luka tusuk pecahan botol sedalam 1 cm yang tepat mengenai pundak. Dari keterangan korban, wajah pelaku sama sekali tidak terlhat sebab pelaku saat melakukan perampokan menggunakan helm.
“Saya nda bisa liat mukanya,” kata korban.
Syamsul mengaku bimbang, Ia merasa kesulitan lantaran  sama sekali tidak ada anggota keluarga ataupun teman di kota “Beriman” ini.”Saya bingung bagaimana nasib saya ini,” tanya korban, yang baru meninjakkan kaki di Balikpapan.
Terkait maraknya aksi kejahatan jalanan terutama di malam hari, kapolsek menghimbau kepada warga untuk lebih waspada dan apabila berada di jalan seorang diri sebaiknya lebih awas terhadap orang asing yang berusaha mendekat.
Seperti diberitakan sebelumnya, niat ingin mengadu nasib di kota Balikpapan berujung petaka, gambaran itulah yang dialami Syamsul Arifin (23) perantau asal Dukuh Jati, Ponorogo, Jawa Timur.
Baru saja tiba Selasa (4/1) lalu itu menjadi korban perampokan oleh seorang tukang ojek di kawasan Jl Indra Kila Balikpapan Utara. Selain kehilangan sejumlah uang korban juga dibacok pelaku.
Oleh pelaku, korban diminta turun dari motor. Syamsul digeledah paksa. Pakaiannya diminta dibuka. Begitu juga sebuah tas jinjing milik korban diminta dikeluarkan isinya. Syamsul mengaku tak bisa berbuat banyak, sebab yang ada di dalam pikirannya jika melawan ia bisa saja mati konyol.(noq/BP/MUH NURCHOLIS)

Tidak ada komentar: