Jumat, 14 Januari 2011

Angin Puyuh Rusak Ratusan Rumah Di Ponorogo


PONOROGO - Cuaca ektrem berupa angin kencang masih menerjang Pulung dan Pudak. Warga tereletak dilereng gunung WIlis dan dikawasan hutan itu masih merasakan ketakutan. Pasalnya, kerusakan ratusan rumah akibat terjangan angin itu hingga kini masih terus terjadi. Sementara, Pemerintah daerah melalui kecamatan setempat hanya melakukan pendataan kroban dan belum memberi bantuan.

Giono salah satu warga mengatakan, angin kencang masih terus menerjang dua kecamatan itu, walaupun tak sekencang hari sebelumnya. Namun warga masih merasakan ketakutan. Pasalnya, kuatnya angin masih bisa bertambah seiring kondisi alam yang sering berubah. Saat ini, lanjutnya, warga bersama petugas perhutani melakukan pembersihan batang pohon yang memenuhi jalan. “Harus segera dibersihkan dari jalan, agar pengguna jalan dapat aman melewati jalan ini,” katanya.

Petani dua anak itu juga mengatakan, beberapa rumah yang mengalami kerusakan dibagian atap, belum berani untuk memperbaiki. Pasalnya, angin masih berhembus cukup kencang. Sementara, kerusakan semakin bertambah parah. Namun, warga sudah bersyukur setelah listrik yang sempat padam sudah kembali menyala. “Listrik sempat padam beberapa jam akibat kabel putus tertimpa pohon,” pungkasnya.

Sementara, SMPN Pusak yang rusak akibat tertimpa pohon besar tumbang, sudah melakukan proses belajar mengajar. Sekolah ini sempat diliburkan karena dikawatirkan bangunan roboh karena kuatnya terjangan angin. Meski sudah masuk, kegiatan difokuskan melakukan pembersihan ruang kelas dan halaman sekolah, yang rusak akibat terimpa pohon tumbang. Ratusan siswa dan para guru, melakukan kerja bakti bersama.

Mohammad Ma’arif, kepala SMPN 1 Pudak mengatakan, tiga ruang kelas yang mengalami kerusakan bagian atap akibat tertimpa pohon tumbang hanya dibersihkan oleh siswa dan guru. Karena kemampuan sangat terbatas, pihaknya hanya membersihkan ruang kelas, memperbaiki genting dan membersihkan halaman dari dahan dan ranting pohon. Untuk batang pohon yang besar, masih menurutnya, menunggu peralatan berat batuan dari pemerintah. “Genting segera diganti, begitupula jendela kaca yang pecah. Namun demikian, tiga ruang itu masih dikosongkan hingga diperbaiki. Sementara para siswa berpindah ke aula dan ruang yang lain,” terangnya. (MUH NURCHOLIS)

Tidak ada komentar: