Sabtu, 08 Januari 2011

Rumah Warga Ponorogo Hancur Tertimpa Pohon




PONOROGO - Setelah beberapa waktu lalu hujan lebat mengakibatkan tanah longsor dan menutup jalan penghubung Ponorogo-Pacitan, yang berada di Slahung Ponorogo. Kini tanah murka kembali meminta tumbal. Pasalnya, rumah satu-satunya yang dimiliki pasangan suami istri (pasutri) Kademi dan Surip, warga dukuh Nyapah, desa Slahung, kecamatan Slahung ini hancur tak bersisa karena terkena longsor dan tertimpa pohon Akasia yang berdiamter hingga satu meter lebih.

Untungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas itu. Pasalnya, sebelum longsor dan pohon menimpa rumah mereka, terdengar suara gemuruh yang keras hingga membuat pasutri itu langsung lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri. Meski demikian, seluruh harta benda miliknya tak ada yang bisa diselamatkan.

Menurut Kademi, pemilik rumah mengatakan. Sebelum longsor, ditempat tinggalnya itu memang hujan turun dengan sangat deras dan tidur pulas didalam kamar. Namun, tiba-tiba istrinya berteriak membangunkan dirinya dan mengatakan untuk segera berlari keluar rumah.

''Saya saat itu masih tidur dikamar, tahu-tahu istri saya membangunkan dan mengajak lari keluar rumah. Blar, setelah sampai di luar rumah tiba-tiba pohon dan tanah langsung menghancurkan rumah seisinya,'' jelasnya, Jumat (07/01/2011).

Nasib mujur juga masih berada di nasib keempat putranya itu. Pasalnya saat kejadian, keempat anaknya itu tengah berada di rumah neneknya yang jaraknya memang tak begitu jauh untuk menonton televisi. ''Kami memang tidak punya televisi, jadi ya kalau mau nonton harus ke rumah mertua,'' katanya.    

Sementara hingga berita ini diturunkan, dia dan puluhan warga setempat masih bekerja bakti membersihkan puing-puing rumah yang sekiranya bisa diselamatkan. Sedangkan untuk tempat pengungsian, mereka untuk sementara tinggal di rumah mertuanya sambil membangun rumah miliknya yang terbuat dari anyaman bambu (gedhek) itu.

''Pak Polisi sudah datang kesini. Mereka juga membantu membersihkan dan menyelamatkan puing-puing rumah yang masih bisa digunakan. Kalau bantuan saya masih belum mendapatkan,'' tuturnya. (beritajatim/MUH NURCHOLIS)

Tidak ada komentar: