tag:blogger.com,1999:blog-84412824686529100842024-02-20T07:46:18.386-08:00SEPUTAR PONOROGO"Paling Tahu Tentang Kabupaten Ponorogo"SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.comBlogger62125tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-60742375510146907552011-02-15T00:27:00.000-08:002011-02-15T00:27:19.921-08:00Dyah Ningrum (1)<a href="http://www.facebook.com/home.php#%21/profile.php?id=100000116786851">Dyah Ningrum (1)</a>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-82865689867332641912011-02-02T22:52:00.000-08:002011-02-02T22:52:22.402-08:00Gontor Khawatir Alumninya Sulit Cari Makanan di Kairo<h1 class="title_article clear"></h1><div class="under_title_article"><div class="box_tribun_img2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(249, 249, 249); width: 565px;"> <span><a href="http://facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.tribunnews.com%2F2011/02/02/gontor-khawatir-alumninya-sulit-cari-makanan-di-kairo&t=Tribunnews.com" target="_blank"><img alt="Share on Facebook" src="http://www.tribunnews.com/stylesheets/img_tools/fb_share_button.png" /></a></span> <span><a href="http://twitter.com/share?original_referer=http://www.tribunnews.com/2011/02/02/gontor-khawatir-alumninya-sulit-cari-makanan-di-kairo&text=Gontor%20Khawatir%20Alumninya%20Sulit%20Cari%20Makanan%20di%20Kairo%20-%20Tribunnews&url=http://www.tribunnews.com/2011/02/02/gontor-khawatir-alumninya-sulit-cari-makanan-di-kairo&via=tribunnews" target="_blank"><img alt="Share on Twitter" src="http://www.tribunnews.com/stylesheets/img_tools/tweet.png" /></a></span> <a href="javascript:void(0)" onclick="javascript:window.print()" title="Cetak halaman ini"><img alt="Print Berita Ini" border="0" src="http://www.tribunnews.com/stylesheets/tribun_1/printButton.png" /></a> <script type="text/javascript">
$(function(){
$('.text-sizer').click(function(){
var ourText = $('.text_article');
var currFontSize = ourText.css('fontSize');
var finalNum = parseFloat(currFontSize, 5);
var stringEnding = currFontSize.slice(-5);
if(this.id == 'large') {
finalNum *= 1.2;
}
else if (this.id == 'small'){
finalNum /=1.2;
}
ourText.animate({fontSize: finalNum + stringEnding},200);
});
});
</script> <a class="text-sizer" href="javascript:" id="large" style="border: 1px solid rgb(225, 225, 225); padding: 0px 2px 2px; vertical-align: top;">+</a> <a class="text-sizer" href="javascript:" id="small" style="border: 1px solid rgb(225, 225, 225); padding: 0px 2px 2px; vertical-align: top;">–</a><img alt="Gontor Khawatir Alumninya Sulit Cari Makanan di Kairo" src="http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/Pesantren-Gontor-di-Jawa-Timur.jpg" width="565" /><div align="right" style="color: #999999; font-size: 10px; padding-right: 2px;">IKPM Gontor</div><div style="padding: 0px 5px 5px;">Pesantren Gontor di Ponorogo Jawa Timur</div></div></div><br clear="all" /><div style="clear: right; float: right; padding-bottom: 10px; padding-left: 20px; width: 200px;"> <div class="box_tribun_img2"> <div class="ui-corner-all box_tribun_2c"><br />
</div></div></div><div align="left" class="text_article"><b>PONOROGO</b> - Pembantu Rektor Institut Studi Islam (ISID) Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor, Ponorogo, DR Amal Fathullah Zarkasy MA, mengungkapkan keresahannya terkait dengan kondisi alumni PM Gontor yang berada di Kairo, Mesir.<br />
<br />
Jika kondisi demonstrasi massa yang sedang berlangsung di Mesir tak kunjung mereda, Ustadz Amal mengkhawatirkan persediaan logistik terutama makanan menjadi langka.<br />
<br />
"Sampai kapan kondisi tidak stabil di sana berlaku?jika kondisinya terus seperti ini kami khawatir alumni kami yang berada di sana kesulitan mencari makanan. Mungkin saat ini masih bisa diatasi, tapi itu tidak akan bertahan lama," kata Ustadz Amal.<br />
<br />
Dengan kondisi kota Kairo yang sedang tegang, tentunya sangat sulit bagi para WNI yang masih berada di sana mendapatkan logistik.<br />
<br />
Dari 4.297 pelajar dan mahasiswa yang menimba ilmu di Mesir, lebih dari 600 orang adalah alumni Pondok Modern Gontor.<br />
<br />
Ustadz Amal berharap kondisi Mesir bisa kembali stabil secepatnya untuk menghindari musibah yang bisa saja menimpa siapapun, termasuk WNI yang masih berada di Mesir. Satu-satunya cara untuk membuat kondisi stabil adalah dengan memenuhi tuntutan para demonstran.<br />
<br />
"Mesir bisa kembali stabil kalau Hosni Mubarok turun dari jabatannya. Saya kira hanya itu solusinya, kami tahu betul bagaimana karakter orang Mesir, mereka kalau sudah marah tidak akan berhenti sampai keinginannya terpenuhi," kata Ustadz Amal.<br />
<br />
Lebih lanjut Ustadz Amal menjelaskan apa yang terjadi di Mesir saat ini adalah akumulasi dari sekian banyak kekecewaan rakyat Mesir terhadap Hosni Mubarok <br />
<br />
"Pemerintahan Hosni Mubarok bisa dikatakan lebih parah dari pemerintahan di era Suharto dulu, maka wajar jika rakyat Mesir sekarang sangat marah," kata Ustadz Amal. <b>(MUH NURCHOLIS)</b></div>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-80827664058725483992011-02-02T22:48:00.001-08:002011-02-02T22:48:17.283-08:00Free Sex Ponorogo Merajalela<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 01-Feb-2011, 23:05:59 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia -</em> PONOROGO, </strong>Kondisi moralitas remaja sangat memprihatinkan terjadi di Bumi Reyog Ponorogo, Jawa Timur akhir-akhir ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Pemberdayaan, Perlindungan, Perempuan dan Anak (KP3A) Ponorogo Endang Retno Wulandari saat mendamping Wakil Bupati Ponorogo Yuni Widyaningsih dalam acara 'Tilik Sekolah' ke SMA Negeri Slahung, Selasa (1/2) pagi ini. <br />
<br />
"Memang dari beberapa kali razia yang dilakukan Polres Ponorogo ke kafe, warnet maupun hotel ternyata hampir semuanya para remaja usia pelajar SMA," terang Endang Retno Wulandari.<br />
<br />
Selain itu data dari Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Ponorogo kebanyakan pernikahan dini dilakukan oleh remaja usia sekolah tersebut. "Lima puluh persen lebih data dari Pengadilan Agama Ponorogo menunjukkan pernikahan dini diakibatkan karena 'kecelakaan' atau hamil di luar nikah," tegasnya.<br />
<br />
Dia berharap kepada semua pihak termasuk para orang tua, sekolah, masyarakat memperhatikan pendidikan anak. "Dengan bergandengan tangan semua pihak, moralitas remaja bisa diarahkan kepada jalan yang lebih baik," terangnya.<br />
<br />
Hal tersebut menurut Retno disebabkan maraknya internet dan tidak siapnya remaja menerima budaya asing tersebut. "Yang jelas moral remaja kita lemah," bebernya.<br />
<br />
Sementara itu Wabup Yuni Widyaningsih juga mengaku prihatin adanya kemerosotan moral remaja di Ponorogo. "Oleh karena itu kita terus mengagendakan 'tilik sekolah' ke SMP dan SMA yang ada di seluruh Ponorogo untuk mengajak bicara yang baik para pelajar," ujar Yuni Widyaningsih kepada Pewarta HOKI.<strong> (*)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-86438063450706502262011-02-02T22:47:00.001-08:002011-02-02T22:47:29.426-08:00Korupsi Ponorogo Parah, Penegak Hukum Mandul<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 01-Feb-2011, 23:06:35 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia - </em>PONOROGO, </strong>Lemahnya penegakkan hukum di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mendapat sorotan tajam dari Wahidin Ronowijoyo selaku Direktur Ponorogo Strategic Development (PSD). Dia mengungkapkan aparat penegak hukum di Bumi Reyog mengalami 'Kemandulan' dalam mengusut beberapa kasus korupsi.<br />
<br />
Dia mencontohkan, lambannya penanganan kasus korupsi sapi kereman, korupsi DAK Dinas Pendiidikan Nasional Ponorogo, kasus korupsi yang menyeret mantan anggota DPRD Ponorogo 1999-2004 maupun kasus korupsi yang melibatkan beberapa kepala desa.<br />
<br />
"Kita sangat menyanyangkan lambannya penegak hukum di Ponorogo menegakkan kebenaran dan keadilan," ujar Wahidin Ronowijoyo.<br />
<br />
Menurutnya, kasus korupsi seharusnya mendapat prioritas dalam penegakan hukum. "Jangan terkesan mandul," tambahnya. Selain itu ditengarai mandulnya penegakan hukum di Ponorogo tidak terlepas adanya <em>pat gulipat </em>diantara penegak hukum dengan para pelaku korupsi.<br />
<br />
"Bukan saatnya rakyat disuguhi permainan kotor para penegak hukum yang bisa menciderai rasa keadilan. Ingat keadilan adalah milik rakyat semua bukan milik para koruptor," tegasnya.<br />
<br />
Dia menerangkan bahwa apa yang terjadi di Ponorogo ini patut menjadi perhatian serius petinggi negara. "Mari kita buktikan keadilan untuk semuanya," tukasnya. <strong>(*)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-81664755308437883532011-02-02T22:46:00.002-08:002011-02-02T22:46:48.384-08:00Guru Ponorogo Hajar Murid Hingga Babak Belur<table align="center" border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" class="tulisan"><tbody>
<tr><td style="border-top: thin solid rgb(153, 0, 0);"><a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=14&rubrik=Hukum" style="text-decoration: none;"><span style="color: black; font-family: Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 12px;"><b>HUKUM </b></span></a> <br />
<hr size="1" /> <br />
<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 01-Feb-2011, 23:10:18 WIB</b></span> <br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td align="justify"> <span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia -</em> PONOROGO,</strong> Kembali dunia pendidikan di Ponorogo, Jawa Timur tercoreng. Sebelumnya kasus guru hajar murid terjadi di SDN 4 Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo beberapa waktu lalu, kini kasus serupa juga terulang.<br />
<br />
Kali ini kejadian menimpa sejumlah siswa kelas 1 SDN 1 Badegan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oknum gurunya berinisial IN, warga Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. <br />
<br />
Sang guru "menghajar" ke-5 muridnya, Senin (31/1) kemarin, karena dianggap loyo saat berlari. Akibatnya, ke-5 anak dihajar itu, Selasa (1/2) tadi pagi, menolak untuk masuk sekolah, sebab dihantui rasa ketakutan. Parahnya lagi, akibat dihajar sang guru, Bagas Imam Arifin mengalami sakit serius hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur. Begitu mendengar cerita sang anak, sontak melaporkan kejadian ke Polsek Badegan.<br />
<br />
"Kemarin siang, Bagas pulang dalam keadaan seperti sakit, sambil memegangi perut dan mengeluh bagian punggung sakit. Kemudian sore harinya, kondisi badannya panas dan mengaku pagi sebelumnya dihajar Pak IN pada bagian perut dan punggung," jelas Joni Arifin orangtua Bagas saat melaporkan oknum guru tersebut di Mapolsek Badegan, Selasa (1/2).<br />
<br />
Dikatakan, mengetahui kondisi Bagas yang makin lemas, dirinya langsung membawanya ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan, hasilnya ada infeksi dibagian perut maupun bekas luka dipunggung.<br />
<br />
"Saya tidak terima dengan perlakuan kasar seperti ini. Makanya saya melapor agar oknum guru itu diproses secara hukum," ujar Joni serius.<br />
<br />
Sementara itu, Kapolsek Badegan, AKP Wiyoto langsung memeriksa guru IN dan Kepala SDN 1 Badegan Ny. Sri Ruminingsih. Namun usai dimintai keterangan, IN menggelak jika telah melakukan kekerasan terhadap kelima muridnya tersebut.<br />
<br />
"Saya hanya menepuk bagian perut dan punggung biar anak-anak semangat untuk berlari," jelas IN.<br />
<br />
Meski demikian, pihak Polsek Badegan akan meneruskan kasusnya ke Polres Ponorogo. Informasi lain diperoleh <em><strong>Pewarta HOKI </strong></em>beberapa siswa kelas 1 SDN 1 Badegan mengalami nasib serupa, diantaranya yang jadi korban adalah Sari, Yuli dan lainnya.<br />
<br />
Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Dwikora Meinanda akan segera turun tangan menyelidiki kasus di SDN 1 Badegan tersebut. "Pasti akan memberikan sanksi kepada guru jika terlibat salah dan melanggar hukum," tegas Dwikora kepada <em><strong>Pewarta HOKI</strong></em>. <strong>(*)</strong></span></td></tr>
</tbody></table>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-86859442678799977292011-02-02T22:46:00.000-08:002011-02-02T22:46:05.074-08:00Gawat, Alumni Gontor ada di Mesir<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 01-Feb-2011, 23:10:27 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia - </em>Ponorogo,</strong> Kabar mengejutkan datang dari Mesir. ternyata banyak WNI yang masih terkepung di Mesir.<br />
<br />
Bahkan sedikitnya 500 alumni Pondok Modern Darussalam, Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang menjadi mahasiswa di Mesir belum bisa kembali ke Indonesia.<br />
<br />
"Mereka rata-rata kuliah S-1, S-2, dan S-3 di Universitas Al Azhar Kairo," kata Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Internasional Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor Amal Fathullah Zarkasyi, Selasa (1/2) tadi. <br />
<br />
Amal menambahkan, pihaknya sempat melakukan komunikasi dengan para alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor di Mesir.<br />
<br />
"Saat demonstrasi pertama meletus, saya sempat berkomunikasi dan kondisi mereka di sana baik-baik saja. Namun sekarang sudah tidak bisa berkomunikasi lagi karena akses informasi dan telekomunikasi diblokir oleh Pemerintah Mesir," katanya.<br />
<br />
Namun menurutnya, kondisi sekitar 500 alumni Gontor itu sampai hari ini baik-baik saja. Mereka kini terpaksa menunggu giliran untuk dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat.<br />
<br />
"Belum tahu kapan bisa dipulangkan karena kapasitas pesawat tidak memungkinkan diangkut sekaligus dan harus beberapa kali rute penerbangan. Penerbangan dari Mesir ke Indonesia sekitar 10 jam," ujar Amal.<br />
<br />
Selain faktor keamanan, Amal khawatir pasokan bahan makanan bagi masyarakat pendatang yang tinggal di sana menipis. "Toko-toko di sana memilih tutup untuk menghindari penjarahan," ucapnya.<br />
<br />
Amal berharap pemerintah terus memonitor keamanan dan keselamatan serta pasokan bahan makanan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Negeri Piramid tersebut, terutama di Kairo.<br />
<br />
"Untuk diangkut dengan pesawat kan harus menunggu beberapa hari. Mudah-mudahan persediaan bahan makanan mencukupi selama menunggu dipulangkan ke Indonesia," pungkasnya. <strong></strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-36063876858570738802011-02-02T22:44:00.001-08:002011-02-02T22:44:57.362-08:00Warga Gajah Protes Bupati Ponorogo<table align="center" border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" class="tulisan"><tbody>
<tr><td style="border-top: thin solid rgb(153, 0, 0);"><span style="font-size: 6px;"><center><img align="texttop" alt="Warga Gajah Protes Bupati Ponorogo" border="0" height="151" src="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/201102/20110202133429.jpg" width="200" /></center><br />
</span> <span style="font-size: 6px;"> </span><br />
<a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&rubrik=Daerah" style="text-decoration: none;"><span style="color: black; font-family: Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 12px;"><b> DAERAH </b></span></a> <br />
<hr size="1" /> <br />
<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 02-Feb-2011, 16:37:30 WIB</b></span> <br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td align="justify"> <span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia - </em>PONOROGO, </strong>Kondisi jalan raya Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo sepanjang kurang lebih 9 km rusak parah. Kondisi jalan Gajah seluruhnya tidak mulus seperti diharapkan masyarakat. <br />
<br />
"Jalan Desa Gajah, mulai masuk desa, sekitar MTs sampai perbatasan Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo rusak parah," kata Wagiran selaku Ketua BPD Gajah Kepada <strong>Pewarta HOKI</strong>, Rabu (2/2) tadi. Menurutnya ruas badan jalan tersebut rusak berat atau berlubang-lubang besar bercampur lumpur, sehingga mengganggu aktivitas warga.<br />
<br />
"Sebagian besar ruas jalan tidak terlihat lagi aspalnya, sehingga menimbulkan debu ketika kendaraan melintas di kawasan itu. Jika hujan turun, genangan air di ruas badan jalan yang rusak," tambahnya. <br />
<br />
Dia menambahkan, kerusakan jalan tersebut menimbulkan debu saat musim kemarau karena sebagian ruas badan jalan tidak ada aspalnya. "Kalau musim penghujan tidak bias dilewati karena jalan tertutup lumpur dan genangan air," bebernya. <br />
<br />
Bahkan, ia juga menceritakan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas pada jalan tersebut. "Tidak sedikit pula truk atau mobil yang terjebak karena jalan berlumpur pada titik tertentu," jlentrehnya.<br />
<br />
Sejumlah warga berharap kepada Pemkab Ponorogo agar memperbaiki atau membangun kembali jalan tersebut. "Tolong Pemkan Ponorogo buka mata atas keluhan warga Desa Gajah, perlu diingat masyarakat Desa Gajah merupakan bagian dari Kabupaten Ponorogo," sindir Wuryanto, warga yang lain. <strong><br />
</strong><br />
Selain itu mereka juga mendesak Bupati Ponorogo, Amin untuk bersikap adil. "Kita adalah bagian dari masyarakat Ponorogo tapi kita selalu dipinggirkan," ungkapnya. <strong>(***/muh nurcholis)</strong></span></td></tr>
</tbody></table>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-61489370646179258402011-02-01T00:42:00.001-08:002011-02-01T00:42:41.775-08:00Pisang Bertandan Delapan<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 31-Jan-2011, 16:16:34 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><em><strong>PONOROGO -</strong></em> Keberadaan pohon pisang jenis Ambon bertandan delapan di belakang rumah Miswanto (35), di Dukuh Sidomulyo, Desa Cekok, Kecamatan Babadan, Ponorogo menghebohkan warga Setdelapan. Pisang bertandan delapan itu pertama sekali diketahui oleh pemiliknya, Senin (31/1) pagi.<br />
<br />
Tak ayal, penemuan pohon pisang bertandan delapan itu pun langsung mengundang heboh. Pasalnya pohon pisang jenis ambon itu dinilai aneh, karena baru kali pertama ada pisang bertandan delapan di Ponorogo.<br />
<br />
"Kita tidak mengira pohon pisang ini bias bertandan delapan. Karena sebelumnya kita hanya melihat ada dua tandan saja. Tapi selama seminggu menjadi delapan dan tiap malam tambah satu tandan," ungkap Miswanto. <br />
<br />
Penemuan itupun kemudian berkembang ke warga lain yang kemudian mengundang perhatian banyak orang. Warga yang menyaksikan keanehan tersebut mengaku baru pertama kali melihat batang pisang bertandan delapan di Bumi Reyog.<br />
<br />
"Tiada yang mustahil dari Allah, semua bisa terjadi dan tinggal kita mau menyikapinya bagaimana," timpal Hendras, warga Kelurahan Setono yang ikut menyaksikan panorama alam itu.<br />
Keberadaan pohon pisang tersebut kini dibiarkan oleh pemiliknya sambil menunggu buah pisang membesar dengan harapan dapat menikmati buah pisang yang dinilai aneh itu.<strong>(MUH NURCHOLIS)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-11799179716845001942011-02-01T00:39:00.001-08:002011-02-01T00:39:40.573-08:00Ponorogo Dikepung Ratusan Tower Bodong, Masyarakat Gerah<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 25-Jan-2011, 22:58:10 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><em><strong></strong></em><b>Ponorogo</b> - Ratusan tower provider yang mengepung Kabupaten Ponorogo bikin gerah masyarakat setempat. Pasalnya, tower-tower provider itu banyak yang tak berizin. <br />
<br />
Di Kabupaten Ponorogo dari 300 tower, 250 di antaranya tak mengantongi izin alias bodong. Kenyataan tersebut membuat gerah masyarakat. <br />
<br />
Terbukti, Selasa (25/1) ratusan warga kelurahan Purbosuman, Kecamatan Kota Ponorogo mendatangi balai kelurahan setempat guna meminta penjelasan terkait berdirinya tower di sekitar Pondok Pesantren Nahrul Ulum. <br />
<br />
"Kalau tower untuk provider telekomonikasi kita sangat tidak setuju alias menolak kalau untuk menara masjid kita setuju," ungkap Suhadi, warga setempat. Dia menambahkan tower tersebut tidak ada ijin dengan warga sekitar. "Jadi kita tolak," tegasnya. Atas berdirinya towe illegal tersebut, warga berdialog dengan Muspika Kota dan pihak terkait. "Kita minta proyek tower tersebut dihentikan karena perijinannya tidak jelas," ujar Suko Kartono selaku camat Kota. <br />
<br />
Dia menambahkan warga diharap bersabar dulu sambil menunggu kejelasan dari pihak terkait. Secara terpisah Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) mengakui hal tersebut. <br />
<br />
"Selain itu 250 an tower tak berizin dan harus segera kita tertibkan," ungkap Priyono Budi Setiawan, Kepala KPPT Pemkab Ponorogo. <br />
<br />
Data yang telah didapatnya ini akan diserahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk dicros chek dengan perencanaan tata ruang kota. Setelah kajian itu, pihaknya akan bersikap tegas.<br />
<br />
"Entah itu disegel atau dirobohkan," katanya. Tindakan tegas ini, diperlukan. Sebab, tower bodong biasanya tidak terawat. Pasalnya, jika jaringannya bocor, sinyal yang dikeluarkan bisa merusak peralatan elektronik warga di sekitarnya. <br />
<br />
"Bahkan, jika penangkal petir di tower itu tak berfungsi, bisa menyebabkan warga di sekitarnya tersengat aliran listrik," ujaranya. Pihaknya akanmenertibkan setelah dikeluarkan Perda Bangunan Tower Bersama (BTS) yang kini digodok di DPRD Kabupaten Ponorogo. <br />
<br />
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Ponorogo Mursid Hidayat mengakui pihaknya sedang membahas perda tersebut. "Kita tak mau dicap hutan baja, dengan maraknya menara-menara cellular. Karena itu kita siapkan perangkat hukum untuk penataan dan pembatasan pendirian tower provider," katanya seraya menyebutkan dalam pembahasan Perda BTS ini akan melibatkan ahli telematika, akademisi dan pengusaha provider.<strong>(MUH NURCHOLIS)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-66103084200754396452011-02-01T00:37:00.001-08:002011-02-01T00:37:54.866-08:00Disapu Banjir, Dua Jembatan Ponorogo Putus<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 01-Feb-2011, 01:17:43 WIB</b></span> <br />
<br />
<strong><em><span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif;">PONOROGO </span></em></strong><span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em></em>-</strong> Akibat hujan deras selama beberapa jam, dua jembatan putus diterjang banjir luapan air Sungai Padas. Putusnya dua jembatan di Desa Padas, Kecamatan Bungkal itu mengakibatkan dua desa di kawasan tersebut terisolir sejak Jum'at Malam (28/1) lalu. <br />
<br />
"Kita tidak bisa menyeberang ke Desa sebelah. Memang ada jalan lain, tapi harus memutar jauh melalui arah Perempatan Bancar atau Perempatan Bungkal," tutur Senen, salah seorang warga Desa Bancar saat dihubungi <strong>Pewarta Hoki</strong>, Senin (31/1). <br />
<br />
Bangunan jembatan sepanjang 20 meter itu akhirnya roboh ketika arus kuat Sungai Padas menerjangnya. Arus sungai tersebut meluap karena derasnya hujan dan banjir kiriman dari hulu di kawasan Kecamatan Bungkal bagian selatan. <br />
<br />
Selain itu, banyaknya galian pasir oleh para pengusaha pasir di sepanjang pinggiran Sungai Padas tersebut juga mengakibatkan jembatan tidak kuat lagi. Akibatnya, tidak hanya jembatan saja yang roboh, tetapi ratusan lahan pertanian padi juga ikut terendam banjir. <br />
<br />
"Kita berharap ada perhatian dari Pemkab Ponorogo. Karena daerah ini sudah sangat rawan. Selain itu, jembatan ini juga harus segera diperbaiki karena kami terlalu jauh kalau harus memutar," tambahnya. <br />
<br />
Secara terpisah Camat Bungkal, Toni Soemarsono membenarkan kejadian putusnya dua jembatan di Desa Padas tersebut. <br />
<br />
"Saat ini masyarakat dibantu anggota TNI dari Koramil Bungkal melakukan gotong royong membersihkan sampah di sekitar jembatan agar arus air lancar," terang Toni Soemarsono. <br />
<br />
Dia menambahkan masyarakat harus selalu waspada terhadap cuaca yang tidak bersahabat saat ini. <br />
<br />
"Kita semua harus mawas diri dan mencari solusi untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjangnya," imbuhnya.<br />
<br />
Hingga Selasa (1/2) kemarin, ratusan warga dua desa, Padas dan Bancar dibantu anggota TNI Koramil 0802/11 Bungkal melakukan kerja bakti gotong-royong membersihkan bekas jebolnya dua jembatan tersebut. <br />
<br />
"Anggota TNI dari Koramil 0802/11 Bungkal terus membantu beberapa lokasi bencana alam di Kecamatan Bungkal, seperti di Desa Bancar dan Desa Bedikulon," pungkas Lettu Inf. Harto selaku Danramil 0802/11 Bungkal.<strong> (MUH NURCHOLIS)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-33462392167671304852011-02-01T00:35:00.000-08:002011-02-01T00:35:49.241-08:00Banjir Merendam Delapan Desa di Ponorogo<div class="c_kanan"> <!-- BANNER --> <div class="ads300"><!--/* L6BE-RMR01 (Right Medium Rectangle 01) */--> <script type="text/javascript">
<!--// <![CDATA[
OA_show(15);
// ]]> -->
</script><a href="http://ads.liputan6.com/www/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=499__zoneid=15__cb=94314b671d__oadest=http%3A%2F%2Finfo.liputan6.com%2Fvalentine-quiz%2F" target="_blank"></a><div id="beacon_94314b671d" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;"><img alt="" height="0" src="http://ads.liputan6.com/www/delivery/lg.php?bannerid=499&campaignid=186&zoneid=15&loc=http%3A%2F%2Fberita.liputan6.com%2Fdaerah%2F201101%2F318104%2FBanjir.Merendam.Delapan.Desa.di.Ponorogo&referer=http%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2Furl%3Furl%3Dhttp%3A%2F%2Fberita.liputan6.com%2Fdaerah%2F201101%2F318104%2FBanjir.Merendam.Delapan.Desa.di.Ponorogo%26rct%3Dj%26sa%3DX%26ei%3D18RHTfm7DsfqrAf2t8XZBA%26ved%3D0CCMQ-AsoADAA%26q%3Dponorogo%26usg%3DAFQjCNFboDDKGfDNiM0Te_QrgnYr5Kub5A&cb=94314b671d" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div><noscript><a target='_blank' href='http://ads.liputan6.com/www/delivery/ck.php?n=1ca4ead'><img border='0' alt='' src='http://ads.liputan6.com/www/delivery/avw.php?zoneid=15&amp;n=1ca4ead' /></a></noscript> </div><!-- /BANNER --> <div class="ybox"> <a class="q" href="http://rc.asia.srv.overture.com/d/sr/?xargs=20Aek0UhK-jaHJJXMhzo-wUvPGuWPLoNWfddsvvbyrxcn84yxDG21hYQTSx--ng7eW05vgPj0419zGzxL0ukcxAHGxSjBymNzLNr-A6mdzRJxOob3Kaz_K_khoIZAWT03U-5ON5s-KxHEHo4S20fdfY0kdZ0pVxoTHNH5bZ3ffpe6kb5FLEjo5gXA-B87tXHbnr4IkDT4Oo88QMU8LPkIyEEIheK0PcrjjN-_M3uxaQF97MJZL7N1pRx8.00000004d7c542de" style="font-size: 10px;" target="_blank"><br />
</a></div><br />
<!-- /TERPOPULER --> <!-- BANNER --><!--/* L6BE-RMR02 (Right Medium Rectangle 02) */--> <script type="text/javascript">
<!--// <![CDATA[
OA_show(16);
// ]]> -->
</script><!-- Zone Tag : liputan6.com Rectangle --> <script type="text/javascript">
innity_pub = "1bb91f73e9d31ea2830a5e73ce3ed328";
innity_cat = "NEWS,WOMEN";
innity_zone = "6352";
innity_width = "300";
innity_height = "250";
innity_country = "ID";
</script> <script src="http://cdn.innity.com/network.js" type="text/javascript">
</script><script src="http://as.innity.com/synd/1bb91f73e9d31ea2830a5e73ce3ed328/6352/js/300/250/NEWS,WOMEN/1296549200698" type="text/javascript">
</script><script type="text/javascript">
innity_housead = "1";innity_country = "ID";innity_path = "/adnetwork/house/pub_558/";innity_proxy = "proxy_10732";innity_ord = "ord=[timestamp]";
</script><script src="http://cdn.innity.com/global.js" type="text/javascript">
</script><script src="http://id.innityserve.net/media/lib/innity.js" type="text/javascript">
</script><script src="http://id.innityserve.net/media/adnetwork/house/pub_558/proxy_10732.js?ord=[timestamp]" type="text/javascript">
</script><a href="http://liputan6.com/" target="_blank"></a><script>
var _comscore = _comscore || [];_comscore.push({ c1: "8", c2: "6299460" ,c3: "1000000000000000004" });(function() {var s = document.createElement("script"), el = document.getElementsByTagName("script")[0]; s.async = true;s.src = (document.location.protocol == "https:" ? "https://sb" : "http://b") + ".scorecardresearch.com/beacon.js";el.parentNode.insertBefore(s, el);})();
</script><img alt="" height="1" src="http://admax.effectivemeasure.net/emnb_1_349215.gif" style="left: -5px; position: absolute;" width="1" /> <script>
document.write(unescape("%3Cscript src='" + (document.location.protocol == "https:" ? "https://sb" : "http://b") + ".scorecardresearch.com/beacon.js?c1=8&c2=6864323&c3=993&c4=&c5=&c6=&c10=&c15=' %3E%3C/script%3E"));
</script><script src="http://b.scorecardresearch.com/beacon.js?c1=8&c2=6864323&c3=993&c4=&c5=&c6=&c10=&c15=">
</script><noscript><img src="http://b.scorecardresearch.com/p?c1=8&c2=6864323&c3=993&c4=&c5=&c6=&c10=&c15=&cj=1" /></noscript><div class="ads300"><br />
<noscript><a target='_blank' href='http://ads.liputan6.com/www/delivery/ck.php?n=2970f04'><img border='0' alt='' src='http://ads.liputan6.com/www/delivery/avw.php?zoneid=16&amp;n=2970f04' /></a></noscript><br />
</div><!-- /BANNER --> <!-- BANNER ADMAX --> <div class="ads300"> <script language="JavaScript" src="http://a.admaxserver.com/servlet/ajrotator/349215/0/vj?z=admaxasia2&dim=280733&pid=918cb7ec-d584-475f-8f1d-e03191dd03e1&asid=f5de8e37-f91b-4878-be44-da652eac2f4c">
</script> <noscript><a href="http://a.admaxserver.com/servlet/ajrotator/349215/0/cc?z=admaxasia2&pid=918cb7ec-d584-475f-8f1d-e03191dd03e1&asid=f5de8e37-f91b-4878-be44-da652eac2f4c"><img src="http://a.admaxserver.com/servlet/ajrotator/349215/0/vc?z=admaxasia2&dim=280733&pid=918cb7ec-d584-475f-8f1d-e03191dd03e1&asid=f5de8e37-f91b-4878-be44-da652eac2f4c&abr=$imginiframe" width="300" height="250" border="0"></a></noscript> </div><!-- /BANNER ADMAX --> </div><span id="advenueINTEXT" name="advenueINTEXT"> <h1> </h1><span style="color: #666666; font-size: 14px; font-weight: bold;"> </span> <span style="font-size: 11px; font-weight: bold;"> </span> <div class="pepe"> <a href="http://berita.liputan6.com/daerah/201101/318104/Banjir_Merendam_Delapan_Desa_di_Ponorogo"> <img alt="Banjir Merendam Delapan Desa di Ponorogo" border="0/" src="http://static.liputan6.com/201101/110129aterk1_banjir.jpg" /> </a><br />
<div style="color: #666666; float: left; font-style: italic; margin: 4px 0px; width: 320px;"> </div><strong> </strong></div><div class="pepe"><strong>PONOROGO -</strong> Banjir besar melanda Ponorogo, Jawa Timur, akibat hujan yang turun terus menerus. Hingga Sabtu (29/1), ketinggian air masih sekitar 50 sentimeter.<br />
<br />
Dari pengamatan <em>SCTV</em>, banjir mengguyur delapan desa. Bukan hanya rumah, beberapa bangunan seperti sekolah, perkantoran, dan sawah petani juga terendam. Ini membuat petani terancam gagal panen.<br />
<br />
Sejumlah sekolah terpaksa meniadakan aktivitas belajar-mengajar. Ada juga sekolah yang terpaksa memulangkan para siswa karena tempat belajarnya terendam air.<br />
<br />
Menurut warga, banjir ini adalah yang terburuk. Mereka khawatir banjir akan lama surut, mengingat hujan masih terus turun<b>.(MUH NURCHOLIS)</b></div></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-25145313797080660592011-02-01T00:32:00.000-08:002011-02-01T00:32:43.066-08:00Banjir Rendam Sekolah di Ponorogo<div class="ic_border_bot" id="box_headline"> <div class="ic_hl_intitle"><br />
</div><div style="background-color: lightgrey; padding: 5px 0pt; text-align: center; width: 600px;"> <img alt="Headline" original="http://static.inilah.com/data/berita/foto/1191752.jpg" src="http://www.inilah.com/assets/image/grey.gif" /> </div><b><br />
</b></div><div class="detailed"><strong>PONOROGO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Ponorogo bagian Selatan, mengakibatkan sejumlah desa terendam. Salah satunya Desa Karangan kecamatan Balong, Ponorogo.</strong><br />
<br />
Luapan air sungai juga merendam puluhan hektare tanaman padi yang siap panen, juga puluhan rumah, dan beberapa sekolah.<br />
<br />
Salah satunya yang terjadi di SMAN 1 Balong, terendam air hingga lima centimeter. Akibatnya, pihak sekolah terpaksa memulangkan lebih awal ratusan siswanya karena kondisi itu.<br />
<br />
Seperti yang diungkapkan Suprapto, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, para siswa diliburkan hingga air surut karena genangan air telah memenuhi beberapa ruang disekolah. Bahkan jalan menuju sekolah terebut juga terendam air hingga ketinggian lutut pria dewasa.<br />
<br />
"Pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan para siswa, padahal hari Senin mendatang akan diadakan ujian mid semester. La kalau hari Senin masih terendam ya terpaksa kita tunda hingga air surut," jelasnya Sabtu (29/01/2011).<br />
<br />
Terpisah, menurut Dian salah satu siswa kelas XI meresahkan kondisi sekolahan miliknya yang terendam banjir itu. Pasalnya dia sedikit terganggu karena air masuk kedalam ruangan dan siswa terpaksa dipulangkan. Apalgi kondisi seperti ini setidaknya sudah empat kali dalam satu bulan terakhir.<br />
<br />
"Saya kesekolah untuk menimba ilmu, la kalau seperti ini bagaimana caranya. Guru kerepotan memindahkan arsip sekolah. Siswa juga tidak ada pelajaran dan dipulangkan lebih awal. Apalagi Senin mendatang sekolah mengadakan ujian mid smester," keluhnya.<br />
<br />
Sementara Sudarmaji, salah satu warga yang rumahnya terendam air mengeluhkan dengan kondisi seperti ini. Dia berharap pemerintah untuk segera mengambil langkah untuk melakukan pengerukan sungai Balong yang selama ini ditengarai menjadi penyebab banjir di desanya itu. "Sungainya sekarang sudah dangkal, tapi pemerintah hanya diam saja, kalau sudah banjir seperti ini siapa yang terimbas dampaknya," katanya.<br />
<br />
Dari data yang diperoleh di Kecamatan Balong, banjir kali ini menerjang empat desa. Yakni desa Balong, Karangan, Ngampel serta desa Bajang. ''Untuk pemecahannya diperlukan berbagai upaya, seperti memperlebar sungai. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarang,'' harap Camat Balong, Joko Waskito.<b> (MUH NURCHOLIS)</b><br />
</div>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-29950205748700480462011-01-20T01:13:00.000-08:002011-01-20T01:13:02.239-08:00Orang Ponorogo Raih 'Top Reporter HOKI Bulan Januari 2011'<table align="center" border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" class="tulisan"><tbody>
<tr><td style="border-top: thin solid rgb(153, 0, 0);"><span style="font-size: 6px;"><center></center><center><img align="texttop" alt="Top Reporter HOKI Bulan Januari 2011" border="0" height="166" src="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/201101/20110120032706.jpg" width="140" /></center><br />
</span> <span style="font-size: 6px;"> </span><b style="color: red;"><br />
<a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=24&rubrik=Top+Reporter" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><em>Keterangan Foto: Muh Nurcholis (berjaket hitam, berdiri di sebelah kanan) bersama Anas Urbaningrum (berkaca mata, berdiri di sebelah kiri))</em></span></a></b> <br />
<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Redaksi-kabarindonesia | 20-Jan-2011, 03:27:06 WIB</b></span> <br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td align="justify"> <span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia</em></strong> - Pada bulan Januari 2011, Redaksi KabarIndonesia telah memilih:<br />
<br />
<strong>Sdr. Muh Nurcholis</strong> sebagai:<br />
<br />
Top Reporter bulan Januari 2011 untuk kategori artikel berita.<br />
<br />
Segenap Dewan Redaksi HOKI mengucapkan selamat dan terima kasih.<br />
<br />
Pemilihan dan penobatan sebagai Top Reporter bulanan diselenggarakan pada tanggal 11 atau sesudahnya setiap bulan sesuai dengan tanggal pendirian KabarIndonesia.<br />
<br />
Siapakah Sdr. Muh Nurcholis ini? Berikut sekilas profil tentang dirinya sesuai dengan apa yang telah dituturkannya kepada Redaksi HOKI. <br />
<br />
Pria kelahiran Ponorogo ini adalah seorang pria lulusan SMEA (SMK) Negeri I Ponorogo tahun 1997. Sejak tahun 1995, saat masih berstatus sebagai seorang siswa, ia sudah aktif menulis opini dan artikel-artikel lainnya sebagai kontributor beberapa penerbitan pers. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di HU Rakyat Merdeka (Jakarta), HU Berita Kota (Jakarta), HU Sinar Pagi (Jakarta), HU Media Indonesia (Jakarta), HU Suara Karya (Jakarta), HU Karya Darma (Surabaya), HU Bhirawa (Surabaya), Majalah Tilik Desa (Surabaya), Koran Mingguan Ponorogo Pos (Ponorogo), Koran Mingguan Media Ponorogo (Ponorogo) serta Koran Mingguan Media Mataraman (Ponorogo). Bahkan ketika menjadi TKI di Malaysia dan Brunei Darussalam juga sering menulis artikel dan dimuat di beberapa akbhar (istilah Surat Kabar di dua negara tersebut).<br />
<br />
Saat ini ia masih aktif mengisi rubrik-rubrik berita di Harian Online KabarIndonesia. (*)<br />
<br />
<br />
<em><br />
</em></span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong></strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-77337517111692081022011-01-20T01:08:00.002-08:002011-01-20T01:08:53.343-08:00Kasus Korupsi Ponorogo "Ngendon"<br style="color: black;" /> <span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 18-Jan-2011, 17:00:19 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia - </em></strong>Belasan kasus dugaan korupsi di wilayah Kabupaten Ponorogo masih <em>ngendon</em> di Polres Ponorogo. Kasus korupsi yang mandek tersebut diantaranya penyelewengan APBD tahun 1999-2004, kasus DAK Dinas Pendidikan tahun 2006-2008, bantuan sapi Kereman tahun 2004 serta seragam Linmas 2004.<br />
<br />
Kasus korupsi tersebut meski bertahun-tahun dilaporkan ke tim penyidik hingga kini kasus itu tak jelas <em>jeluntrungnya</em>. Akibatnya sejumlah pemerhati kasus korupsi meragukan kinerja penegakan hukum tersebut. <br />
<br />
<em>Ngendon</em>-nya sejumlah kasus itu salah satunya diungkapkan Sekretaris Konsorsium Kasus Korupsi Ponorogo, Mendung Seto. Dia mengaku kecewa atas penegakan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Ponorogo. <br />
<br />
"Sebab penyelidikannya tergolong lamban dan lemah meski bertahun-tahun disidik tim penyidik Polres Ponorogo hingga kini belasan kasus itu tak jelas jeluntrungnya," terang Mendung Seto, Selasa (18/1) tadi.<br />
<br />
Meski belasan kasus itu ada yang ditetapkan sebagai tersangka tetapi kasus itu tak kunjung dilimpahkan ke Kejari Ponorogo. "Bahkan ada sejumlah tersangka yang hilang tanpa diproses selanjutnya diantaranya kasus Seragam Linmas senilai Rp 1,8 miliar dengan tersangka Sujarno yanbg saat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Pemkab Ponorogo," imbuhnya.<br />
<br />
Meski dua rekannya telah divonis namun hingga kini tersangka yang satu itu masih bebas tak terjerat hukum. Sementara itu Kasus Korupsi APBD menetapkan tersangka sejumlah anggota DPRD Ponorogo periode 1999-2004. <br />
<br />
Sedangkan kasus DAK Dinas Pendidikan hanya menetapkan tersangka dua Kepala Sekolah dan Bendahara. <br />
<br />
"Untuk kasus bantuan sapi kereman menetapkan Budi Wiyono Dan Paryono, namun Dwi Agus dan kawan - kawan yang juga tersangka masih bebas," bebernya. <br />
<br />
Sedangkan kasus korupsi seragam linmas menetapkan Sofwan yang juga pegawai Kesbanglinmas dan Astin yang menjadi rekanan.<br />
<br />
"Ironisnya Sujarno yang note bene mantan Kesbanglinmas yang juga saat ini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Pemkab Ponorogo masih bebas berkeliaran," jelasnya. <strong>(*)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-8118249036224687652011-01-20T01:08:00.000-08:002011-01-20T01:08:09.575-08:00Anggota DPRD Ponorogo Dibui Satu Tahun<table align="center" border="0" cellpadding="1" cellspacing="1" class="tulisan"><tbody>
<tr><td style="border-top: thin solid rgb(153, 0, 0);"><span style="font-size: 6px;"><center><img align="texttop" alt="Anggota DPRD Ponorogo Dibui Satu Tahun" border="0" height="67" src="http://www.kabarindonesia.com/gbrberita/201101/20110118164108.jpg" width="100" /></center><br />
</span> <span style="font-size: 6px;"> </span><br />
<a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&rubrik=Daerah" style="text-decoration: none;"><span style="color: black; font-family: Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 12px;"><b> DAERAH </b></span></a> <br />
<hr size="1" /> <br style="color: black;" /> <b style="color: black;"><span style="font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;">Oleh : Muh Nurcholis | 18-Jan-2011, 17:01:54 WIB</span></b> <br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td align="justify"> <span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia -</em> </strong>Sidang lanjutan perkara korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) dengan terdakwa salah satu anggota DPRD Kabupaten Ponorogo dari PKNU, Khoirul Anwar dengan agenda pembacaan putusan vonis Hakim Purwono Edi Santoso berjalan cukup menarik, Selasa (18/1) tadi siang di PN Ponorogo.<br />
<br />
Dalam putusannya menyatakan bahwa terdakwa secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dan melanggar Pasal 3 UU No.20/2001, perubahan atas UU No.31/1999 tentang tindak pidana korupsi jo pasal 55 (1) KUHP.<br />
<br />
Terdakwa penerima P2SEM senilai Rp 100 juta divonis 1 tahun dengan perintah untuk ditahan. Tidak hanya itu, terdakwa juga dikenakan pidana denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan. <br />
<br />
Dalam tuntutannya, hakim antara lain mengatakan bahwa terdakwa Khoirul Anwar terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. <br />
<br />
Hal itu didasarkan pada saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan dan beberapa alat bukti. Dalam keterangan beberapa saksi membenarkan bahwa terdakwa telah menerima uang dana hibah P2SEM sebesar Rp 100 juta. <br />
<br />
Menanggapi putusan vonis tersebut Khoirul Anwar menyatakan pikir-pikir. Hakim memberikan waktu selama 7 hari terhitung sejak putusan dibacakan untuk mengajukan banding atau menerima.<br />
<br />
Berbeda dengan Anwar, Penasehat Hukum terdakwa yaitu Muhson Hariyadi menyatakan tidak terima dengan keputusan majelis hakim.<br />
<br />
"Seharusnya yang paling bertanggungjawab adalah Ketua LSM Puspem Arif Suhaimi yang saat ini menjadi DPO," jelas Muhson Hariyadi. <strong>(*)</strong></span></td></tr>
</tbody></table>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-91690841359105499682011-01-20T01:07:00.000-08:002011-01-20T01:07:07.906-08:00Puluhan Stan di Ponorogo Terbengkelai dan Hancur<b style="color: black;"><span style="font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;">Oleh : Muh Nurcholis | 20-Jan-2011, 04:01:58 WIB</span></b> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia </em>- </strong>Di pusat kota Ponorogo, Jawa Timur ternyata terdapat puluhan stan terbengkelai. Stan-stan yang terletak di jalan Seokarno Hatta gang III itu sudah bertahun-tahun tak ada yang menyewa. Kini kondisinya sangat memprihatinkan, selain atapnya yang jebol, kesan kumuh juga menghiasi puluhan stan. Dari sedikitnya 25 stan itu, hanya ada empat yang disewa oleh para pedagang. <br />
<br />
Selain jalan yang sangat sempit, stan yang dibangun di atas parit itu, juga sangat minim penerangan. Supomo, salah satu warga saat ditemui Rabu (19/1) mengatakan, stan yang dibangun oleh pemerintah daerah itu sekitar delapan tahun yang lalu, awalnya telah disewa semua oleh para pedagang. Namun, lambat laun, satu-persatu pedagang meninggalkan stan itu. Para pedagang beralasan bahwa berjualan di tempat itu sangat sepi pembeli. <br />
<br />
"Depan stan jalannya hanya sekitar dua meter saja, selain itu juga minim penerangan," terangnya.<br />
<br />
Dia juga mengatakan, setelah para pedagang meninggalkan tempat itu, satu-persatu stan mengalami kerusakan. Yang paling parah kondisi atap yang jebol sehingga saat hujan turun dipastikan akan tergenang air. <br />
<br />
Melihat kondisi itu, hingga kini tidak ada perbaikan yang dilakukan. Padahal, para penyewa sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menyewa stan itu yang mencapai jutaan rupiah pertahun. <br />
<br />
"Saat ini hanya ada empat stan yang disewa pedagang, dan kemungkinan bisa berkurang," lanjutnya. <br />
<br />
Sulastri, warga yang lain mengatakan, bangunan yang didirikan di atas parit itu sebenarnya berada di pusat kota Ponorogo. Yang mungkin saat dibangun waktu itu, diharapkan menjadi pusat dagang bagi masyarakat. Namun karena jalan masuknya sangat kecil dan tidak terlihat, membuat para pedagang sepi pengunjung. <br />
<br />
"Saya berharap agar stan yang telah dibangun diperbaiki dan disewakan dengan harga yang lebih murah," harapnya.<strong> (*)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-40272610185033759782011-01-18T23:56:00.000-08:002011-01-18T23:56:23.171-08:00Alokasi Dana Bencana Alam Ponorogo Telan 4 Miliyar<h2 class="contentheading"><br />
</h2><div class="article-tools clearfix"> <div class="article-meta"> <span class="createdate"><br />
</span></div></div><span class="ja-social-bookmarking" id="jabookmark-container" style="display: block;"></span><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><b><img align="left" border="0" height="157" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/bjr-4.jpg" width="209" /></b><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><b>Ponorogo</b> - Sering terjadinya bencana alam di Ponorogo membuat pihak Pemkab Ponorogo harus mengeluarkan dana lebih. Bahkan dalam RAPBD 2011, setidaknya pemerintah daerah menganggarkan Rp 4 miliyar rupiah. </span></div><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"> <br />
Besarnya nilai itu dibenarkan Wakil Bupati Ponorogo, Yuni Widyaningsih, menurutnya pihak pemkab harus mengucurkan dana lebih untuk tanggap bencana, mengingat kondisi alam di Ponorogo masih kurang bersahabat. Namun uang sebesar itu akan dikeluarkan sesuai dengan dampak yang dialami korban.''Ya yang jelas kita fokus untuk penanggulangan bencana alam. Kalau nilai bantuan tidak bisa kita patok, menunggu laporan dan seberapa parah musibah yang melanda desa itu,'' jelasnya ketika ditemui wartawan beberapa waktu lalu.<br />
<br />
Wanita yang kerap disapa mba Ida itu juga menuturkan, uang senilai Rp 4 miliyar itu nantinya juga bisa dialokasikan untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana alam. Namun pihaknya tetap memfokuskan untuk dialokasikan kepada warga yang memang dilanda bencana.<br />
<br />
''Kita semua berharap tidak ada lagi bencana, tapi yang jelas uang itu akan lebih difokuskan untuk pengungsi yang tempat tinggalnya terkena musibah. Apalagi Ponorogo memang selama ini menjadi langganan banjir,'' katanya.<b> (MUH NURCHOLIS)</b></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-88928844225732206472011-01-18T23:54:00.000-08:002011-01-18T23:54:01.932-08:00Kali Asin Ponorogo Minta 'Tumbal'<h2 class="contentheading"><br />
</h2><br />
<span class="ja-social-bookmarking" id="jabookmark-container" style="display: block;"><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php"> </a> </span> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><img align="left" border="0" height="201" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/mayat-01.jpg" width="269" /><strong><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">PONOROGO-</span></strong><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Naas, nasib yang menimpa Parno (55) warga desa Panjeng kecamatan Jenangan Ponorogo, saat akan mengejar pakaian yang hanyut disungai, justru malah tenggelam hingga tewas kemarin (18/1). Peristiwa itu bermula saat korban mencuci baju bersama anak keduanya ditepi sungai dekat rumahnya. Tiba-tiba, celana anaknya hanyut disungai, spontan, bapak tiga anak itu mengejarnya. Karena, arus sungai cukup deras, pakaian itu hanyut hingga disebuah kedung yang dalam. Melihat hal itu, korban nekat mengambil pakaian itu dan akhirnya ditemukan tak bernyawa.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Miskan, tetangga korban mengatakan, korban sudah terbiasa mencuci ditepi sungai disebelah rumahnya. Saat kejadian itupun, korban mencuci bersama anaknya. Tiba-tiba, Ipul (anak korban) berteriak minta tolong kepada para tetangga. Tetangga yang berada disekitar sungai spontan turun kesungai. “Warga yang mendengar cerita anak korban langsung melakukan pencarian,” terangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Bapak dua anak itu juga mengatakan, puluhan warga yang turun kesungai yang cukup curam itu, akhirnya mendapatkan tubuh korban yang sudah tak bergerak berada disebuah kedung yang cukup dalam. Wargapun segera mengangkat tubuh korban. “Sepertinya sudah meninggal dunia karena tenggelam. Dan korban juga tidak bisa berenang,” lanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Semnetara Iptu Sumadi, (PS) Kapolsek Jenangan mengatakan, korban dinyatakan murni meninggal akibat tenggelam disungai karena tidak bisa berenang. Hasil olah TKP dari tim medis, tidak ada atanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. “Tubuh korban sempat terseret arus sungai sekitar 100 meter dari tempat mencuci,” tandasnya.<b>(yd/muh nurcholis)</b></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-34607822709372742922011-01-18T02:20:00.000-08:002011-01-18T02:20:43.611-08:00Petani Ponorogo di Glontor Dana PUAP<h2 class="contentheading"><br />
</h2><div class="article-tools clearfix"> <div class="article-meta"> <span class="createdate"><br />
</span></div></div><span class="ja-social-bookmarking" id="jabookmark-container" style="display: block;"> <script language="javascript" type="text/javascript">
addthis_pub="PonorogoTv";addthis_header_color="#000000";addthis_header_background="#999999";addthis_brand="PonorogoTv.com";addthis_language="en";addthis_options="";addthis_offset_top="";addthis_offset_left="";
</script><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php" onclick="return addthis_sendto()" onmouseout="addthis_close()" onmouseover="return addthis_open(this, '', '[URL]', '[TITLE]')"> </a><script src="http://s7.addthis.com/js/200/addthis_widget.js" type="text/javascript">
</script> </span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 63.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> <!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <div class="MsoNormal"><img align="left" border="0" height="192" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/dpr.ri-1.jpg" width="256" /><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><b>PONOROGO -</b> Di tengah tengah Kondisi yang serba tidak menguntugkan bagi para petani Indonesia saat ini, para petani Indonesia perlu bersyukur, pasalnya sejak awal bulan Januari 2011ini , Pemerintah telah menggelontorkan Bantuan dana kurang lebih 1 trilyun<span> </span>rupiah untuk pengembangan usaha agribisnis bagi petani Indonesia, jumlah tersebut sekitar 10.000 desa yang ada di Indonesia ini akan mendapatkan masing masing 100 juta rupiah, dana Program Usaha Agribisnis Petani diHarapakan bias memeperkuat petani dalam meningkatkan ekonomi petani dan<span> </span>juga bias mewujudkan swasembada pangan nasional yang telah di canangkan pemerintah saat ini,</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Terkait dangan dana PUAP ini, Ibnu multazam anggota DPR.RI komisi IV , yang membidangi pertanian,perkebunan kehutanan dan keluatan ini,mengaku dana PUAP yang di berikan pemerintah ini bukan semata mata dana layaknya BLT, Namum dana ini beruapa dana yang di kususkan untuk kelompok tani,dalam hal untuk pinjaman bagi kelompok tani,dengan bunga yang sangat rendah,dan pengelolaanya diserahkan sepenuhnya kepada kelompok tani yang ada di desa penerima bantuan PUAP tersebut, Pada kesempatan malam kemarin saat bertemu kelompok tani yang berada di desa ketro kecamatan Sawoo<span> </span>tersebut, Multazam juga berharap dengan adanya PUAP ini, Petani Indonesia Bisa Bangkit dari keterpurukkan dan yang terpenting petani yang ada nanti sudah terbuka pikirannya untuk selalu memanfaatkan lahan pekaranggannya untuk berbagai tanaman produktif untuk peningkatan ekonomi keluarganya,</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Dana PUAP sendiri akan di gulirkan terus untuk memenuhi kebutuhan petani dalam pengembangan usaha Agribisnis bagi petani yang ada di Indonesia , dan penggelontoran dana PUAP ini akan dilakukan secara bertahap, sehingga desa yang telah sampai semua desa yang ada di Indonesia ini mendpatkan dana PUAP untuk<span> </span>pengembangan Agribisnis pertanian yang ada di desa masing masing </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><span style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Multazam menambahkan pada tahap pertama yang telah dilakukan bantuan dana PUAP ini sejumlah 10.000 desa<span> </span>yang telah dilaksnakan pada bulan desember 2010 – sampai januari 2011 ini, dan di rencanakan dana PUAP ini<span> </span>akan di lakukan secara berkesinambungan sampai kelompok tani yang ada didesa desa nantinya benar benar kuat. <b>(MUH NURCHOLIS)</b> </span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-77599461390731902362011-01-18T02:07:00.001-08:002011-01-18T02:07:57.715-08:00Lesus Hantam Tiga Kecamatan<span style="color: #818181; font-family: Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><b>Oleh : Muh Nurcholis | 18-Jan-2011, 01:51:27 WIB</b></span> <br />
<br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><strong><em>KabarIndonesia - </em> </strong>Tiga kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu hingga Senin dini hari tadi diterjang angin puyuh, hingga puluhan rumah rusak. Tiga kecamatan itu meliputi Sukerejo, Kauman dan Badegan.<br />
<br />
"Angin bertambah kencang dan bergemuruh sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Kami tidak bisa tidur," ujar Sumadi, warga Desa Batu Bonang, Badegan. Sumadi dan istri serta anaknya berlari di bawah tempat tidur ketika rumahnya ambruk diterjang angin.<br />
<br />
"Kami satu jam di bawah tempat tidur yang tertimpa kayu-kayu rumah," katanya.<br />
<br />
Pohon bertumbangan sehingga menutupi akses jalan desa. Sejumlah atap tempat ibadah banyak yang terbawa angin. Warga sejak pagi hingga siang melakukan kerja bakti memotong pohon dan membersihkan bangunan rusak. <br />
<br />
Kabag Humas Pemkab Ponorogo, Didik Setiyawan membenarkan kejadian bencana tersebut.<br />
<br />
"Secepatnya Pemkab Ponorogo akan memberikan bantuan," ujar Didik Setiyawan. <strong>(*)</strong></span>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-56187284931984270352011-01-16T19:12:00.001-08:002011-01-16T19:12:58.208-08:00Selingkuh Di Ponorogo, Digrebek Warga Perwira Polisi Dicopot<h2 class="contentheading"> </h2><div class="article-tools clearfix"></div><span class="ja-social-bookmarking" id="jabookmark-container" style="display: block;"> <a href="http://www.addthis.com/bookmark.php"><br />
</a> </span> <div class="MsoNormal"><img align="left" border="0" height="177" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/ilustrasi%20grebek.jpg" width="213" /> <b>PONOROGO - </b>Seorang perwira polisi berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi), dicopot dari jabatannya, setelah didregebek warga di rumah janda di kelurahan Banyudono Ponorogo. Sebelumnya, sang perwira yang ahli menembak alias sniper ini, ditahan di Mapolres Ponorogo..</div><div class="MsoNormal">Ulah tak pantas yang berakhir derita ini, dilakukan oleh oknum polisi berisial JK, yang menjabat Kepala Unit Binmas Polsek Mejayan Madiun. Meski sudah beristri dan belum bercerai, pelaku berhubungan dengan janda beranak tiga. Tidak itu saja, pelaku juga sering menginap di rumah sang janda.</div><div class="MsoNormal">Perbuatan pelaku, meresahkan warga sekitar. Warga melapor ke kepolisian, dan pelaku sudah diberi sanksi. Namun, ulah pelaku tidak berubah. Meski sudah diberi sanksi, pelaku tetap saja berhubungan dengan sang janda yang berstatus sebagai karyawan sebuah bank.</div><div class="MsoNormal">Puncaknya, warga kesal dan nekat menggrebek rumah sang janda, saat pelaku di dalam rumah. Pelaku ditangkap petugas Provost Polres Ponorogo, dan sempat ditahan di Mapolres Ponorogo. “Sementara waktu diamankan, untuk dimintai keterangan,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Mas Gunarso, usai kejadian.</div>Setelah diperiksa di Mapolres Ponorogo, pelaku diserahkan ke kesatuanya, di Polres Madiun. Atas perbuatannya, Kapolres Madiun memberi sanksi kepada pelaku, berupa dicopot dari jabatannya. Kini pelaku yang berpangkat AKP ini, tanpa jabatan di Mapolres Madiun.<b> (MUH NURCHOLIS)</b>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-46304929288782165692011-01-16T18:59:00.000-08:002011-01-16T18:59:43.505-08:00Diduga Ngentit Dana ADD Kades Di Ponorogo Dilaporkan Kejaksaan<h2 class="contentheading"><br />
</h2><div class="article-tools clearfix"><br />
</div><img align="left" border="0" height="195" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/korupsi-ilustrasi.jpg" width="293" /><b>PONOROGO - </b>Dugaan penyimpangan alokasi dana desa (ADD) terjadi di Desa Sumberejo Kecamatan Balong Ponorogo. Akibatnya, warga desa beramai-ramai melapor ke Kejaksaan Negeri setemppat. Memperkuat laporannya, warga menyertakan bukti adanya dugaan penyimpangan, mulai tahun 2007. <br />
<br />
Muhammad Jamil, salah satu warga saat ditemui kemarin (16/1) mengatakan, hari Kamis 13 Januari, warga desa melapor secara resmi ke Kejaksaan Negeri Ponorogo terkait dugaan kuat penyimpangan Kepala Desanya. Dalam surat itu, warga desa menduga, kepala desa telah melakukan penyimpangan dana PMPN yang nilainya sekitar 5 juta. Selain itu, juga terjadi dugaan penyimpangan dana ADD tahun 2010. “Pergantian bendahara desapun juga tidak sesuai mekanisme yang berlaku,” terangnya.<br />
<br />
Salah satu pengurus karang taruna itu juga mengatakan, warga desa, kepala desa hingga pihak kecamatan telah melakukan pembicaraan secara internal. Yang diharapkan menghasilkan jalan yang terbaik bagi seluruh pihak. Namun, warga desa tetap bersikukuh untuk meneruskan laporannya kekejaksaan negeri agar diproses secara hukum yang berlaku. “Kita serahkan pekara ke kejaksaan, untuk diproses sesuai hukum yang berlaku secara adil,” tandasnya.<br />
<br />
Sementara Sunyoto, kepala desa Sumber Rejo kecamatan Balong hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi terkiat laporan warga desanya. Saat dihubungi ponselnya juga tidak ada jawaban. <b>(sumarno)</b> <a href="" name="JOSC_TOP"></a> <a href="" name="CommentForm"></a> <input name="content_id" type="hidden" value="269" /><input name="component" type="hidden" value="" /><input name="joscsectionid" type="hidden" value="13" /> <a href=""><img alt="+/-" src="http://ponorogotv.com/components/com_comment/joscomment/templates/SSlideBoth-emotop/images/new.png" /></a>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-2347592118344534072011-01-16T18:57:00.000-08:002011-01-16T18:57:39.770-08:00Diamuk Angin Lesus, Rumah Rata Dengan Tanah Di Ponorogo<h2 class="contentheading"><a href="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/lesus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img align="left" border="0" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/lesus.jpg" /></a></h2><b>PONOROGO</b> - Amukan angin lesus kembali terjadi di Ponorogo. Setelah Kecamatan Pudak dan Pulung, angin kencang menerjang kecamatan Sukorejo, Sumoroto dan Badegan, hari Sabtu malam (16/1). Akibatnya, satu rumah roboh dan belasan rumah lainnya rusak bagian atapnya. satu rumah roboh milik Sumadi (47) warga Desa Watu Bonang Kecamatan Badegan. Ttidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirkan mencapai puluhan juta rupiah.<br />
<br />
Sumadi mengatakan, angin mulai berhembus sekitar pukul 10 malam. Mendekati pukul 3 dini hari, angin bertambah kencang hingga membuat rumah bergerak-gerak. Bersama istri dan anak semata wayangnya,ia bersembunyi dibawah kolong tempat tidur untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. “Tiba-tiba terdengar suara keras brak, ketika dinding rumah roboh. Tak lama kemudian, seluruh dinding rumah berserta atap rumah ambruk,” terangnya.<br />
<br />
Petani itu juga mengatakan, saat seluruh rumah yang terbuat dari kayu itu roboh, dirinya bersama istri dan anaknya masih terjebak dibawah tempat tidur dan tidak mampu keluar. Setelah berteriak minta tolong, sekitar satu jam, tetangga berdatangan menolong. “Sempat terjebak dibawah tempat tidur selama hampir satu jam. Tetangga yang menolongpun mengalami kesulitan untuk menolong. Karena suasana masih gelap, juga runtuhan rumah yang menghalangi,” katanya.<br />
<br />
Bowo Setyo, Kepala Desa setempat mengatakan, terjangan angin kencang itu tidak hanya menyebabkan rumah salah satu warganya rata dengan tanah. Beberapa fasilitas umum seperti masjid juga mengalami kerusakan. Bahkan, beberapa pohon besar tumbang dijalan. Dini hari tadi, warga desa tidak berani tidur didalam rumah. Pasalnya, angin kencang masih menerjang wilayah ini. “Kubah masjid dibawa angin entah kemana. Saat ini warga melakukan kerja bakti membantu memperbaiki rumah yang ambruk, dan hingga kini belum mendapat bantuan dari pemerintah daerah,” pungkasnya. <b>(MUH NURCHOLIS)</b>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-27972365953626292152011-01-15T20:34:00.000-08:002011-01-15T20:34:01.912-08:00Salah Sasaran Pemuda Ponorogo Dihajar Massa<h2 class="contentheading"><br />
</h2><div class="article-tools clearfix"><br />
</div><span class="ja-social-bookmarking" id="jabookmark-container" style="display: block;"> <script language="javascript" type="text/javascript">
addthis_pub="PonorogoTv";addthis_header_color="#000000";addthis_header_background="#999999";addthis_brand="PonorogoTv.com";addthis_language="en";addthis_options="";addthis_offset_top="";addthis_offset_left="";
</script><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php" onclick="return addthis_sendto()" onmouseout="addthis_close()" onmouseover="return addthis_open(this, '', '[URL]', '[TITLE]')"> </a><script src="http://s7.addthis.com/js/200/addthis_widget.js" type="text/javascript">
</script> </span><img align="left" border="0" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/adu%20jotos.jpg" /><b>PONOROGO - </b>Nasib nahas menimpa Tri Bayu Saputra, pemuda pengangguran warga Desa Pangkal, Kecamtan Sawoo. Ia jadi bulan-bulanan masa yang saat itu usai melakukan sholat Jumat. Kejadian itu berawal ketika Tri Bayu diajak Trubus (24) tetangga rumahnya untuk memperbaiki aki kendaraanya. Tanpa berfikir panjang Tri Bayu menuruti ajakan Trubus dengan mengendarai sepeda Tri Bagus.<br />
<br />
Sayang, ajakan untuk memperbaiki aki di kota itu ternyata hanya sebuah kebohongan. Sebab ketika berada di Masjid Agung Ar-Rahmah, jalan Pacar, Trubus langsung berhenti dan mengambil helm milik salah satu jamaah masjid yang saat itu tengah sholat Jumat.<br />
<br />
Nahas, aksi Trubus mencuri helm, ketahuan salah satu warga hingga meneriaki maling. Saat itu pula jamaah sholat Jumat yang masih melakukan sholat di rokaat kedua langsung berlari mengejar pelaku. Namun karena pelaku sudah berlari jauh. Warga akhirnya menghajar Tri Bagus yang diketahui rekan pelaku.<br />
<br />
''Tadi ada orang berteriak maling, makanya saat sholat saya langsung berlari mengejar tapi karena dia lari akhirnya kami menghajar temannya yang saat itu menunggu di sepeda motor,'' jelas Pradipta, salah satu jamaah sholat Jumat (14/01/2011).<br />
<br />
Sementara Tri Bagus dihadapan pihak kepolisian tidak tahu menahu tentang pencurian itu. Dari pengakuannya saat itu Trubus hanya mengajaknya ke kota untuk memperbaiki aki. Dia tidak menyangka kalau ternyata temannya itu mencuri helm salah satu jamaah. ''Saat itu saya hanya menunggu diatas sepeda motor dan bermain HP. Tidak tahu kalau Trubus ternyata mengambil helm,'' kata Tri Bagus di Polsek Kota Ponorogo.<br />
<br />
Terpisah Kapolsek Kota, AKP. Tulus Hariyadi ketika dikonfirmasi mengatakan, masih melakukan pengejaran pelaku pencurian yang tercatat sudah dua kali masuk jeruji besi dengan kasus yang sama. ''Saat ini kita masih melakukan pengejaran. Sedangkan Tri Bagus kita amankan di Polsek untuk dimintai keterangan,'' pungkasnya. <b>(MUH NURCHOLIS)</b>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8441282468652910084.post-74947674955021688092011-01-15T20:30:00.000-08:002011-01-15T20:30:56.390-08:00Kopi Bubuk Hangat 'Ala Ponorogo' Bermaterai Penjara<h2 class="contentheading"><br />
</h2><div class="article-tools clearfix"> <div class="article-meta"> <span class="createdate"><br />
</span></div></div><div class="article-content"><span class="ja-social-bookmarking" id="jabookmark-container" style="display: block;"><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php" onclick="return addthis_sendto()" onmouseout="addthis_close()" onmouseover="return addthis_open(this, '', '[URL]', '[TITLE]')"> </a><script src="http://s7.addthis.com/js/200/addthis_widget.js" type="text/javascript">
</script> </span><b><img align="left" border="0" height="198" src="http://ponorogotv.com/images/stories/photography/asusila.jpg" width="366" />PONOROGO - </b>Kopi bubuk, atau kopi halus untuk membuat wedhang kopi, mungkin sudah biasa. Tapi kalo kopi bubuk alias kopi plus boboknya, bisa berbahaya sebab bisa berakhir di penjara. Seperti kisah yang dijalani penjual kopi di kawasan Pasar Pon Ponorogo, yang menjual 'kopi sak bubuke'. Dia tidak hanya menjual kopi saja, tapi juga diduga meniduri istri orang lain.<br />
Penjual kopi ini berinisial Mus, 35 tahun, warga Desa Mangunsuman, Kecamatan Siman. Ia digerebek warga saat berduaan di dalam rumah Eni (22) di desa Prayungan, Kecamatan Sawoo. Padahal, Eni hanya mantan pacar Mus, yang kini sudah bersuami Jon.<br />
Berawal dari kecurigaan warga sekitar yang mengetahui hubungan haram antara Mus dan Eni. Warga mengaku, tersangka selalu bertamu kerumah orang tua Eni hingga larut malam. Bahkan Mus sering menginap dan pulang pagi di rumah tersebut, saat suami Eni sedang tidak ada. <br />
Petaka terjadi, hari Selasa malam (11/01). Saat Jon sedang tidak ada dirumah, Mus kembali bertamu hingga larut malam. Pukul 22.00, warga yang curiga terjadi perselingkuhan, melakukan penggrebekan. <br />
Bersama Mujiono, Ketua RW Dukuh Ngimo massa mendatangi rumah Eni, dan menemukan Mus berduaan dengan Eni didalam rumah. ”Warga memergoki dan langsung menggrebeknya, kemudian diserahkan ke Mapolsek Sawoo,” kata salah satu warga. <br />
Tersangka mengaku nekat berselingkuh dengan Eni lantaran ditinggal istrinya menjadi TKW. “Saya kesepian karena ditinggal isterinya menjadi TKW Malaysia sejak tahun 2006” katanya.<br />
Meski sudah diserahkan ke polisi, namun Mus tidak dipenjara. Dia diwajibkan membuat pernyataan tertulis diatas materei, bahwa tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Jika mengulangi lagi, penjual kopi ini akan langsung dijebloskan ke penjara. <b>(MUH NURCHOLIS)</b></div>SEPUTAR PONOROGOhttp://www.blogger.com/profile/12726964366326912412noreply@blogger.com0