Rabu, 02 Februari 2011

Guru Ponorogo Hajar Murid Hingga Babak Belur

HUKUM


Oleh : Muh Nurcholis | 01-Feb-2011, 23:10:18 WIB
KabarIndonesia - PONOROGO, Kembali dunia pendidikan di Ponorogo, Jawa Timur tercoreng. Sebelumnya kasus guru hajar murid terjadi di SDN 4 Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo beberapa waktu lalu, kini kasus serupa juga terulang.

Kali ini kejadian menimpa sejumlah siswa kelas 1 SDN 1 Badegan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oknum gurunya berinisial IN, warga Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan.

Sang guru "menghajar" ke-5 muridnya, Senin (31/1) kemarin, karena dianggap loyo saat berlari. Akibatnya, ke-5 anak dihajar itu, Selasa (1/2) tadi pagi, menolak untuk masuk sekolah, sebab dihantui rasa ketakutan. Parahnya lagi, akibat dihajar sang guru, Bagas Imam Arifin mengalami sakit serius hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur. Begitu mendengar cerita sang anak, sontak melaporkan kejadian ke Polsek Badegan.

"Kemarin siang, Bagas pulang dalam keadaan seperti sakit, sambil memegangi perut dan mengeluh bagian punggung sakit.  Kemudian sore harinya, kondisi badannya panas dan mengaku pagi sebelumnya dihajar Pak IN pada bagian perut dan punggung," jelas Joni Arifin orangtua Bagas saat melaporkan oknum guru tersebut di Mapolsek Badegan, Selasa (1/2).

Dikatakan, mengetahui kondisi Bagas yang makin lemas, dirinya langsung membawanya ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan, hasilnya ada infeksi dibagian perut maupun bekas luka dipunggung.

"Saya tidak terima dengan perlakuan kasar seperti  ini.  Makanya saya melapor agar oknum guru itu diproses secara hukum," ujar Joni serius.

Sementara itu, Kapolsek Badegan,  AKP Wiyoto langsung memeriksa guru IN dan Kepala SDN 1 Badegan Ny. Sri Ruminingsih.  Namun usai dimintai keterangan, IN menggelak  jika telah melakukan kekerasan terhadap kelima muridnya  tersebut.

"Saya hanya menepuk bagian perut dan punggung biar anak-anak semangat untuk berlari," jelas IN.

Meski demikian, pihak Polsek Badegan akan meneruskan kasusnya ke Polres Ponorogo. Informasi lain diperoleh Pewarta HOKI beberapa siswa kelas 1 SDN 1 Badegan mengalami nasib serupa, diantaranya yang jadi korban adalah Sari, Yuli dan lainnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Dwikora Meinanda akan segera turun tangan menyelidiki kasus di SDN 1 Badegan tersebut. "Pasti akan memberikan sanksi kepada guru jika terlibat salah dan melanggar hukum," tegas Dwikora kepada Pewarta HOKI. (*)

Tidak ada komentar: